Setelah sekian lama aku baca artikel dan komen-komen panas dari banyak sumber terutamanya blogger-blogger yang (mengaku bersama-sama PAS ) berkaitan dengan cadangan dari President PAS yang kita sayangi ini, eloklah kita imbas kembali sirah Rasulullah S.A.W.
Allah s.w.t dah lama habaq kat kita.
"Sesungguhnya, untuk kamu pada diri Rasulullah contoh ikutan yang baik...."
Dalam kitab Hayatus Shahabat karangan Syaikh Yusuf Kandahlawi, diceritakan
bahwa setelah perjanjian Hudaibiyah antara kaum Muslim dengan pihak kafir
Quraisy Makkah disetujui, sahabat Umar ibn Khaththab merasa keberatan.
Menurutnya, butir-butir perjanjian Hudaibiyah tersebut sangat merugikan
pihak kaum Muslim.
Umar ibn Khaththab dengan perasaan sedih mendatangi Rasulullah SAW, dan
berkata: "Bukankah engkau utusan Allah?" Nabi SAW menjawab, "Benar". Umar
bertanya lagi, "Bukankah kita berada di pihak yang benar sedangkan pihak
musuh kita berada di pihak yang salah?" Nabi SAW menjawab, "Benar". Umar
melanjutkan pertanyaannya lagi, "Lalu, mengapa engkau memberikan kehinaan
pada agama kita?"
Mendengar kata-kata tersebut, Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya aku adalah
Rasulullah. Aku tidak akan melanggar (aturan/perintah) Allah, karena Allah
adalah pelindungku". Umar bertanya lagi, "Bukankah engkau telah mengatakan
bahwa aku akan melakukan tawaf pada tahun ini?" Nabi SAW menjawab, "Tidak".
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan kata-katanya, "Umar, engkau pasti akan
sampai juga di Kakbah dan melakukan tawaf".
Karena belum puas, Umar ibn Khaththab lalu menemui Abu Bakar dan berkata,
"Abu Bakar, bukankah Nabi kita itu benar?" Abu Bakar menjawab, "Tentu
saja". Umar bertanya lagi, "Bukankah agama kita benar?" Abu Bakar menjawab,
"Ya, Benar". Umar melanjutkan lagi, "Jika demikian, mengapa beliau
memberikan noda pada agama kita?" Mendengar hal itu, Abu Bakar menjawab
dengan tegas, "Wahai manusia, sesungguhnya beliau adalah Rasulullah, tidak
akan melanggar perintah-Nya sedikitpun. Allah adalah pelindungnya. Karena
itu, taatilah perintahnya. Sesungguhnya beliau berada di atas kebenaran".
Lalu, Umar bertanya lagi, "Bukankah beliau memberikan janji kepada kita
untuk melakukan tawaf?" Abu Bakar balik bertanya, "Apakah beliau berjanji
melakukannya pada tahun ini?" Umar menjawab, "Tidak". Abu Bakar berkata
lagi, "Engkau akan sampai juga ke kota Makkah dan akan melakukan tawaf di
sekeliling Kakbah".
Sepulangnya kaum Muslim dari Hudaibiyah, Rasulullah SAW menerima wahyu yang
artinya; "Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada rasul-Nya tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti
akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah, dalam keadaan aman, dengan
mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedangkan kamu tidak merasa
takut. Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan Dia memberikan
sebelum itu kemenangan yang dekat." (al-Fath: 27).
Belum genap setahun perjanjian Hudaibiyah, kaum Muslimin telah menaklukkan
Makkah dengan aman. Sehingga bisa berhaji dan umrah dengan aman pula.
Nah, apakah kita kaum Muslimin masih sanksi atau ragu terhadap janji Allah
yang akan memenangkan Islam dan kaum Mukmin atas seluruh agama, sistem,
maupun ideology kufur lainnya buatan manusia (al-Fath; 28). Sebagaimana
Allah memenangkan pasukan Islam pimpinan Muhammad al Fatih, menaklukkan
Konstantinopel/Istanbul 700 tahun setelah Rasulullah mengatakannya.
Sekarang,tinggal bagaimana konsistensi kita dalam dakwah. Pastilah janji
Allah benar belaka.
So, sahabat-sahabat seperjuangan yang dikasihi sekalian, dapat tak pengajaran dari sirah
Rasulullah s.a.w?? Kalau tak, dapat pandai-pandailah nak cari dengan menggunakan
padangan mata hati.
um. mksud tersiratnya kena wala'... camtu ke? huhu.
kalau itu yang nta dapat baguslah..
bnyk je pengajaran yang ada..
terpulang kepada individu yang nak menilainye.